Jurnalis: Suparmin
Blora, PANI News.- Kunjungan Mahasiswa KKN Unugiri Kelompok 36, di Balun Saudagaran Kelurahan Balun Kecamatan Cepu Kabupaten Blora pada 11/12/2024.
Dalam kesempatan tersebut, koordinator kelompok 36, Rizal, Mahasiswa Unugiri Bojonegoro, kepada media setelah kunjungan selesai, mengatakan, "Saya ucapkan terima kasih kepada bapak Hanif, yang telah memberikan ruang untuk kami, dan bercerita banyak tentang Menteri Agama di era Presiden Soeharto, selama 7 Tahun.
Yang menurut bapak Hanif, ya berasal dari rumah ini beliaunya, mungkin kedepan, kita bisa bersinergitas dan berkolaborasi bersama mengangkat kearifan lokal daerah khususnya budaya di Kelurahan Balun". Ucapnya.
Sedangkan menurut Hanif, cucu/keponakan Mukti Ali Menteri Agama Republik Indonesia diera Presiden Soeharto dan Wakil Presiden Sri Sultan Hamengku Buwono IX, bercerita, "Ada cerita yang belum pernah orang dengar, yang diceritakan Mbah Mukti Ali ke bapak saya, sebenarnya beliau tidak bersedia menjadi menteri, karena beliau sendiri lebih senang mengajar, tetapi karena permintaan dari Presiden Soeharto sendiri saat itu yang bilang, bahasanya begini, 'Mas Mukti, saya malu, kok Departemen Agama banyak korupsinya, saya minta tolong jenengan bisa memperbaiki', artinya setelah itu beliau bersedia, dan menjadi Menteri Agama selama 7 tahun.
Tetapi, setelah selesai menjadi Menteri, beliau kembali bercerita, 'Saya sendiri bingung, kok bisa menjadi menteri, dimana asal saya dari kampung, bisa menjadi Menteri, sampai 7 tahun lagi, tapi yaitu, memang dikeluarga kami memang pendidikan yang diutamakan, pendidikan dulu itu ya mondok, atau di sekolah Belanda sampai sekolah di kelas 1, 2 SD, yang sekolahnya di Taman Siswa itu.
Beliau itu mondok sampai diangkat anak sama Kyainya, ya itu mungkin karena pintar, kemudian bekerja di Departemen Agama, kemudian mendapat beasiswa, sekolah di Pakistan, sampai doktor, terus mendapat beasiswa di Kanada, ambil MA, nah seperti itu sedikit cerita tentang beliau, beliau juga bingung kok bisa sampai sekolah di Pakistan, Kanada, tapi yang jelas beliau juga bercerita, memang semua itu tidak lepas dari keikutsertaan nya di organisasi PII, yang kemudian beliau menjadi wakil organisasi PII tersebut ke Pakistan, Kanada, ikut bekerja di kedutaan kedutaan.
Dan beliau juga saat bercerita sampai bilang, saya juga bingung kok bisa berkeliling ke tempat tempat di luar negeri, kemudian sampai menjadi Menteri Agama.
Dan saat sudah tidak menjadi menteri, ya langsung kembali ke akademisnya menjadi dosen saat itu, terima kasih sudah silaturahim ketempat kami, doa saya, tetap semangat dalam belajar, dan raih cita cita setinggi mungkin". Jelasnya.