Jurnalis: Suparmin
Blora, PANI News.- Respon Cepat DPUPR Kabupaten Blora dalam menangani musibah tanah longsor yang berada di Desa Nglanjuk Kecamatan Cepu Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah, pada 14/11/2024.
Seperti terlihat dalam foto, hadir tim DPUPR Blora, BBWS Surakarta dan Pemerintah Desa ikut hadir melihat keadaan Tanah Longsor yang berada di belakang rumah warga Desa Nglanjuk.
Kepala Bidang SDA DPUPR Kabupaten Blora, Surat, setelah melihat kondisi tersebut mengatakan, "Untuk penanganan ini, setelah mendengar analisa dari BBWS Surakarta dan Tim DPUPR, yang pertama dibantu untuk warga yang terdampak tanah longsor tersebut, akan kami berikan terpal, dimana nanti bisa langsung dipasang diatas rumah belakang, jadi jika nanti turun hujan, airnya tidak langsung jatuh ke tanah belakang rumahnya, tetapi langsung mengarah ke sungai, memang dari lokasi yang saya lihat, jarak tebing sungai anak Bengawan Solo dengan dinding rumah warga tersebut tidak sampai 2 meter.
Sedangkan untuk proses selanjutnya, seperti pembangunan Bronjong, menunggu tahap berikutnya". Ucapnya.
Dari perwakilan pihak Desa Nglanjuk, Didik, selaku Sekretaris Desa mengatakan kepada dinas yang hadir setelah melihat tempat tersebut, mengatakan, "Terima kasih bapak atas respon cepatnya, dan mohon dibantu, karena dari yang saya lihat kondisi keadannya, mungkin bila malam, tiba tiba turun hujan, jelas tidak akan bisa tidur". Jelasnya.
Sedangkan menurut pemilik rumah, Lilik Susilo, "Saya saat ini sudah merasa tenang, karena sudah melihat rencana pembangunan yang tadi saya lihat, terimakasih pihak desa yang sangat perhatian kepada warganya, juga dinas pembangunan dan BBWS yang sudah hadir untuk melihat keadaan Tanah longsor dibelakang rumah saya". Pungkasnya.
Selain itu, menurut Ketua LBH Bersatu Blora, Suryono yang turut mendampingi Lilik Susilo, mengatakan, "Saya sangat apresiasi kepada pihak DPUPR Blora yang merespon cepat atas kejadian ini, juga tim BBWS Surakarta yang langsung membuat gambar rencana penanggulangan bencana alamnya, dari gambar yang saya lihat tadi, memang ada 3 titik Bronjong, 1 titik dibelakang rumah Lilik Susilo, dan 2 titik di seberangnya.
Kabar dari diskusi tadi, mungkin tahun 2025 baru bisa pelaksanaannya, katanya anggaran tahun 2024 sudah habis untuk penanggulangan bencana yang sudah berjalan, jadi kalau menurut saya ya kedepan DPRD Blora, bisa menambah anggaran untuk penanggulangan bencana, apalagi keadaannya sangat darurat.
Jadi dari cerita pemilik rumah, selama ini berjuang menahan longsor yang semakin dekat dengan rumahnya, dengan membeli bambu yang ditancapkan di atas tanah yang longsor, serta masukan masukan dari tetangganya, untuk membuat Bronjong sendiri, namun karena biaya hasil usahanya hanya pangkas rambut dan jualan lontong dipasar(istrinya), serta hasil gadai sertifikat tanah yang ditempati, ya hanya sampai segitu". Pungkasnya.
Seperti itulah perjuangan keluarga muda, yang berusaha untuk mempertahankan rumahnya dari tanah longsor yang sudah hampir 1 tahun.