Jurnalis: B. Slamet
Semarang, PANI News.- Presiden UNIMA Indonesia hadir di Pentas Wayang Ruwat Kala Jagad Gumelar di Dusun Timokerep Tuntang Semarang pada 21/3/2024.
Bersama Dalang Wayang Kulit Nyai KMA RUM Ajang Mas Ken Yawursito, tampil di Pendopo Dusun Timokerep Tuntang Kabupaten Semarang, pentas berlangsung jam 21.00-24.00, masyarakat begitu antusias, seperti yang di katakan sebut saja warga yang berinisial K, mengatakan, "Saya bangga bisa melihat pentas wayang kulit lagi di daerah kami, karena sudah lama belum lihat lagi pentas wayang kulit". Ucapnya.
Sebelum pentas wayang ruwat dilaksanakan, terlebih dahulu ada sambutan dari pihak Panitia Penyelenggara dan Sponsor, yaitu UNIMA Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, hadir Presiden UNIMA Indonesia, yang baru saja terpilih menjadi Punggawa UNIMA Indonesia periode 2024-2028, melalui Kongres Unima yang ke-1, dalam sambutannya, Dubes Dinas Samudra Rum, mengatakan, "Saya sangat berterima kasih sekali kepada warga Dusun Timokerep Tuntang Kabupaten Semarang, yang telah menerima kami, dalam rangka ruwatan, ruwatan segala yang menghambat langkah kita, sehingga harapannya, setelah digelarnya ruwatan tersebut, akan mempermudah segala sesuatu yang menghambat langkah kita, sehingga masyarakat Indonesia Khususnya Dusun Timokerep akan mendapatkan Kesejahteraan dari segala hal.
Yang kedua, memang benar, saya baru menjadi Presiden Unima Indonesia, dalam rangka Kongres Unima yang Pertama, apakah bapak ibu sudah tau apa itu Unima.
UNIMA itu, Union Internasional De La Marionette, atau yang diartikan dalam bahasa Indonesia adalah, Perserikatan Wayang Internasional, saat ini beranggotakan kurang lebih 100 negara di dunia, nah tentunya bapak ibu membayangkan, apakah wayang mereka sama dengan kita, tidak, mereka punya kekhasannya sendiri dan kita juga punya ciri khasnya sendiri.
Tapi kita berada didalam satu organisasi, yaitu UNIMA, dan kami bekerjasama dalam pelestarian wayang, serta berasal dari semua kalangan yang cinta terhadap wayang, dan dari jenis wayang yang ada di Indonesia, ada sekitar 60 jenis wayang, dari sekian jenis ada beberapa jenis wayang yang hampir punah, artinya dimasyarakat sudah jarang sekali dipentaskan, dan itu tugas kita semua untuk melestarikan". Ungkapnya.
Selain itu, menurut Anggota UNIMA Indonesia yang berasal dari Kabupaten Blora yang juga sebagai Ketua Pasukan Adat Nusantara Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Ratu Bagus Suryono Mertakusuma atau biasa dipanggil Bhre Suryo mengatakan, "Beruntung sekali Dusun Timokerep Tuntang Kabupaten Semarang, yang dihadiri langsung Presiden UNIMA Indonesia beserta jajarannya, mengingat tahun 2023, di Manganan di Situs Mbah Mayrah Sorogo Kelurahan Ngelo Kecamatan Cepu Kabupaten Blora juga pernah akan dihadiri Presiden Unima Indonesia, tapi belum jadi karena satu dan lain hal.
Saya juga merasa bangga bisa ikut hadir dipagelaran ini, mengingat Kabupaten Semarang juga masih didalam Provinsi Jawa Tengah, ada hal yang saya sangat terharu, yaitu saat berjumpa dengan Mbah Dalangnya selesai acara, saat saya memperkenalkan dari Blora, beliau bilang, 'Oh iya mas, saya juga ingin berkunjung ke Blora, Simbah saya juga berasal dari Mbah Samin Blora, nanti kalau saya kesana didampingi ya' ungkap Mbah Dalang selesai pentas, dalam hati saya, ternyata Mbah Dalang juga sangat menghormati leluhur, dan disaat bertemu dengan seseorang yang berasal dari daerah asal leluhur langsung teringat.
Dan saya berharap, suatu saat nanti Unima Indonesia juga bisa hadir di tempat kami, khususnya di Situs Mbah Mayrah/Ratu Ayu Mirah/Raden Dewi Maerah Binti Arya Penangsang Bin Raden Kikin Bin Sultan Fatah Bin Prabu Brawijaya Kertabumi V Majapahit dalam rangka ritual khusus Sedekah Bumi/Manganan/tasyakuran yang akan dilaksanakan kira kira bulan Juni 2024". Pungkasnya.
Dalam pagelaran Wayang Ruwat Kala Jagad Gumelar, di Dusun Timokerep Tuntang Kabupaten Semarang, Unima Indonesia juga menghadirkan pemain Gender dari Jepang, Misuki.