Laporan Redaksi
Blora, PANI News.- Liputan Khusus Seni Klotean Lesung yang berasal dari Desa Nglandeyan Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah, sudah ada lebih dari 200 tahun yang lalu, atau dibuat sekitar tahun 1824, pada 7/2/2024.
Ahli waris saat ini, Nyamini (60), dan Lamidin (50), merupakan generasi penerus yang ke 4, saat ditemui media, yang disampaikan juru bicara Sanggar Seni Lesung dari Desa Nglandeyan, Rita (26), mengatakan, "Seni Lesung ini memang warisan dari keluarga yang secara turun temurun melestarikan seni ini, memang sempat lama tidak berjalan Rutinan kami dalam menjalankan seni ini, apalagi saat ini banyaknya teknologi moderen yang terus menerus masuk ke generasi muda, jadi ya kami hanya bisa sebatas menjaga warisan keluarga saja, apalagi kemarin ada pandemi, tetapi kami bersyukur, suatu ketika ada festival seni lesung di Desa Sambongrejo, dan dari situ kami mencoba dengan kreasi baru, yaitu untuk personil kami, dimana usianya masih dibawah 40 tahun.
Juga, kami bersyukur kepada bapak kepala desa yang juga ikut melestarikan seni lesung ini sampai membawa pentas seni lesung di Hotel, dan tidak hanya dihotel saja, beberapa acara di Balai Desa Nglandeyan kami juga ditampilkan.
Sedangkan pentas terbaru kami kemarin, yaitu pembuka acara Isro Mi'raj tahun 2023 di Desa kami, mudah mudahan, pemerintah juga bisa membantu seni lesung ini untuk pentas di tingkat nasional maupun internasional.
Lesung peninggalan leluhur kami, berukuran Panjang kurang 260 cm dan lebar 30 cm, dengan berat kira kira 300 kg.
Untuk personil, biasanya vokal ada 4 orang, dan penabuh 6 orang, sedangkan yang bagian peralatan 5 orang.
Lagu yang biasa dimainkan, Lesung Jumenglung dan Lumbung Desa, selain itu juga bisa untuk mengiring sholawatan, sedangkan saat ini, kami berusaha untuk berlatih lagu terbaru yang sedang viral bahasanya, biar bagaimanapun juga, kami berusaha untuk tetap eksis, meskipun alat musik yang digunakan termasuk langka.
Secara fungsi selain untuk Seni, adalah sebagai alat penumbuk padi sebelum menjadi beras, jadi ketika selesai panen, untuk melepas lelah, keluarga kami memainkan klotean lesung, diiringi lagu lagu, maklum untuk hiburan saat itu tidak seperti saat sekarang ". Ungkapnya.
Untuk saat ini, Lesung tersebut masih tersimpan dan terawat dengan baik, dan ditempatkan dirumah Nyamini yang tinggal di Dukuh Pilang RT. 007 RW. 004 Desa Nglandeyan Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah Indonesia.