Jurnalis : Suparmin
Blora, PANI News.- Jalan Rusak dan Kemiskinan Ekstrim Jadi Perhatian Khusus Musrenbang Kecamatan Sambong 2024 untuk Penyusunan RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) Kabupaten Blora Tahun 2025 pada 7/2/2024.
Berlangsung di Pendopo Kantor Desa Temengeng Kecamatan Sambong Kabupaten Blora, Musrenbang dihadiri, Pemerintah Kabupaten, Ketua DPRD Kabupaten Blora dan OPD Kabupaten Blora, serta Tokoh Masyarakat.
Dalam sambutannya, Camat Sambong, Sukiran mengatakan, "Perlu di ketahui, bapak ibu, pada prinsipnya, pelaksanaan kegiatan ini, sudah sesuai dengan Permendagri no. 86 Tahun 2017, yaitu Program Evaluasi Pembangunan Daerah, dimana Musrenbang Kecamatan ini merupakan forum dari hasil hasil musyawarah di desa desa Panjenengan, jadi nanti, sudah saya sampaikan, nanti akan disidangkan pleno, yang nanti akan dikomandani oleh panitia panitia dari pihak kecamatan dan pendamping desa.
Jadi nanti tolong, untuk bapak ibu, dari delegasi desa, untuk menyiapkan data, dalam hal prioritas di desanya masing masing dan dibahas dalam forum, dimusyawarahkan ditingkat kecamatan.
Adanya tujuan pelaksanaan ini, adalah menyepakati usulan usulan yang terutama yang belum tercakup prioritas kegiatan pembangunan desa.
Dan sebelum mengadakan musyawarah di tingkat kecamatan, kami sudah mengadakan musyawarah tingkat desa, di semua desa SE kecamatan Sambong, sebagaimana dokumentasi terlampir.
Adapun pelaksanaan Musrenbang, nanti akan dibagi, yaitu sidang pleno pertama dan sidang pleno kedua.
Sidang pleno pertama yaitu, pengelompokan dalam bidang bidang, ada bidang,1. Ekonomi, 2. Bidang pemerintahan dan Sosial Budaya, 3. Bidang Infrastruktur.
Bidang Ekonomi nanti antara lain mencakup BUMDES, UMKM dan Pujasera, Selanjutnya untuk Bidang Sosbud, yaitu Pelayanan Publik, Kemiskinan, Stunting, RLTH, tapi dalam hal ini, untuk pelayanan publik, ruang tamu dan ruang tunggu kantor, sama parkir kantor kecamatan sama sekali tidak layak, atau terlalu sempit.
Tentang Kemiskinan Ekstrim, dalam hal ini, saya sama sekali tidak tau, ini kriterianya bagaimana, saya begitu masuk disini Desa Ledok, Sambong, Sambongrejo dan Temengeng, ini masuk kategori kemiskinan ekstrim, nah ini, dibilang ektrim ini yang bagaimana, ini juga kurang paham, dan juga kurang tau masalahnya, dan datanya darimana.
Mengenai bidang infrastruktur, kondisi jalan di kecamatan sambong banyak yang rusak, diantaranya yaitu, Ngroto sampai Giyanti, Kendilan, Jenu sampai Sambongrejo, dan ruas jalan Ledok dan Giyanti, adapun mengenai talud atau jalan, yaitu di Desa Pojokwatu, Gagakan sampai di Ngroto perlu pelebaran.
Maka dari saya hanya itu, yang perlu kami sampaikan, dan selanjutnya sebelum kami tutup, kami ucapkan selamat datang kepada bapak ibu semua, kami coba mengapresiasi kehadiran bapak ibu semua, terutama dari bapak bupati atau yang mewakili, bapak ketua Dewan dan bapak anggota dewan, bapak ibu kepala OPD atau yang mewakili dan berkenan hadir dalam acara ini." Ungkapnya.
Terkait jalan rusak, tim media mencoba konfirmasi hal tersebut, diantaranya ke Desa Pojokwatu, Desa Gadu dan Desa Giyanti.
Saat di Desa Pojokwatu, yang langsung ditemui tim media, yang dijelaskan oleh Kepala Desa langsung, Antok, mengatakan, "Jalan Kabupaten yang melintas desa kami, lebarnya sekitar 3 meter, buat simpangan mobil kecil harus berhenti salah satu, jika ditambah lebar ruas jalannya, pasti lebih luas lagi, karena jika ingin ke Kecamatan Cepu, lewat jalur dalam, maupun ke Kecamatan Sambong dari Wilayah Kecamatan Cepu lewat jalan tembus, sesuai kemajuan desa saat ini". Jelasnya.
Sedangkan menurut Kepala Desa Gadu, Andik Subeno, saat dikonfirmasi tentang jalan rusak yang ada di desanya mengatakan, "Memang ada jalan rusak di desa kami, kurang lebih sepanjang 3 kilo, dan itu masih termasuk jalan kabupaten, penghubung antar desa, yang melintas di kedukuhan, Kendilan, Gadu, Jenu, kurang lebih sekitar 3 kilo". Ucapnya.
Selain itu, menurut Kepala Desa Giyanti, Wahono, "Sekitar 3 kilo, jalan Giyanti - Brabowan yang sangat rusak, dengan lebar jalan hanya sekitar 3 meter, tetapi sudah ada kabar tahun 2024, akan dibangun, yang anggarannya sekitar 1,5 M dari DPUPR Blora, dan berharap pada tahun 2025 sudah bagus semua jalannya.
Terkait Angka Kemiskinan Ekstrim, desa kami memang tercatat, tetapi angkanya 0(nol)". Jelasnya.
Saat tim media melintas, ternyata di Desa Giyanti Kecamatan Sambong Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah Indonesia, ada aset milik PT Exxon, untuk hal tersebut Kepala Desa Giyanti menjawab : "Memang betul, di desa kami juga ada aset dari PT. Exxon, yang pemasangan plangnya dilakukan pada Tahun 2023". Imbuhnya.
Ternyata, selain Jalan rusak dan Kemiskinan Ekstrim masih ada lagi, seperti yang disampaikan salah satu warga dari Desa Giyanti, sebut saja, RS (50), yang mengatakan ke media saat bertemu di Tepi Sawah Desa Giyanti saat itu, yang mengatakan, "Penerangan dari Desa Giyanti menuju Desa Brabowan juga masih minim, mohon sampaikan pak pemerintah, karena bila kami ingin ke Cepu, baik untuk berbelanja atau sekedar ingin jalan jalan, bila pulang malam terasa takut, karena penerangan menuju desa kami masih kurang". Pesannya.