Notification

×

Iklan

Iklan

DPP PANI Tunjukan Bukti Tanah Adat dan Cagar Budaya Yang di Sertifikatkan

Sabtu, 23 Desember 2023 | 15.38 WIB Last Updated 2023-12-23T08:40:37Z


Laporan Redaksi

Makassar, PANI News.- Dewan Pasukan Adat Nusantara Indonesia, (DPP PANI) Tunjukan bukti tanah adat dan Cagar Budaya atas tanah yang disertifikatkan, dan mengecam Walikota Makassar, Ir. H. Mohammad Ramdhan Pomanto dengan menerbitkan sertifikat, Yang menurut’nya sangat Bersejarah, sebab 40 tahun Silam Pemkot telah mengurus dan baru bisa diterbitkan Sertifikat Sah Milik Pemkot di Penghujung Akhir tahun 2023.


Hal ini Dewan Pemangkut Adat Nasional, Menentang Walikota Makassar dalam Jumpa Pers yang dihelat di Kedai Kopi Megazone Jalan Topas Raya Kelurahan Masale Kecamatan Panakkukang Kota Makassar, Menurut Ketua Dewan Adat,” M.AKBAR AMIR SULTAN ALIYAH.Ma’gau Raja Tallo XIX,” Bersama ADV.A.JAMAL KAMARUDDIN S,H ,Selaku DevHum Adat – Panglima Besar PANI, Yang Akrab disapa, Om Betel.
Dalam Jumpa Pers yang digelar Jum’at Siang 22 Desember 2023. dengan Mempamerkan 7 Pusaka Dan 1 Tongkat Yang terbungkus rapi dengan kain merah yang bertuliskan Lontara Bugis sebagai Simbol Perlawanan, atas ucapan yang telah dilakukan Oleh Dhani Pomanto, melalui salah satu di media cetak,
”Ini Sejarah Bagi Kita Dan Ingin Terimah Kasih Atas Nama Masyarakat Kota Makassar Karena Karebosi, Sekarang ini, Khawatir Ada Yang, Nenek Moyang Yang Punya. Ini Kan Kita Lebih Aman, Ini Jadi Legecy Saya Juga Dan Legecy Semua."

Ungkapan tersebut menjadi tanggapan dan menuai amarah serta sorotan, terhadap para Pemangku Adat yang ada di Sulawesi Selatan Khusus’nya Di Kota Makassar, Ketua Dewan Adat Nasional Secara Tegas Mengatakan, "Walikota Makassar Tidak Tahu Apa- Apa Tentang Sejarah dan Budaya Kota Makassar

Kami akan menuntut secara Legal standing dengan kepemilikan secara Administrasi, Bahwa Situs Cagar Budaya dengan Luas Kurang Lebih dari 34 Hektar adalah Tanah Milik Kerajaan Tallo, Bukan Tanah Negara dan kewenangan pelaksanaan Hak Menguasai Negara (HMN) yang dilimpahkan kepada pemegang HPL,


PERJANJIAN PEMERITAH KOTA MAKASSAR DENGAN PT TOSAN PERMAI LESTARI, TENTANG BANGUN GUNA REVITALISASI SERAH DALAM RANGKA LAPANGAN KAREBOSI, YANG SUDAH BERAKHIR

Hingga pemerintah kota makassar kembali ingin bekerja sama dengan memperjang kontrak kerjasama dalam rencana Mega Proyek Revitalisasi senilai 70 M. Menjadi Terhambat, Karena Dokumen Lelang Belum Tayang di LPSE, dan Pihak PT TOSAN PERMAI LESTARI, Menolak Jika Karebosi Belum Bersertifikat, Sehingga Pemkot menerbitkan Sertifikat Karebosi Sah Milik Pemkot.

Dengan secara tanpa sengaja tidak melibatkan Pemangkut Adat, Hal ini dikatakan adalah suatu bentuk Penghianatan terhadap Kerajaan Tallo dan sangat Jelas dalam Aturan Pemerintah Departemen Kebudayan Dan Pariwisata Balai Pelastarian Peninggalan Purbakala Makassar, Bahwa Lapangan Karebosi Termasuk Dalam Kategori Sebagai Benda Cagar Budaya dan/Atau Situs Yang Harus di Lindungi dan Lestarikan.

Dan Perlu diketahui bahwa Sejarah kerajaan Tallo yang memiliki Luas wilayah yang terbentang luas dan sepanjang sejarah tidak pernah menjual kepada pemerintah.

DARI GABUNGAN 130 KERAJAAN WILAYAH MENJADI SEBUAH NEGARA
DAN DIKELOLAH OLEH PEMERINTAH REPUBLIK. SEHINGGA SELURUH TANAH YG DIKELOLAH REPUBLIK ADALAH TANAH MILIK KERAJAAN

Dan Seluruh wilayah Kerajaan Tallo memiliki Surat Engkel Krong Tanah Adat Kerajaan Tallo gowa Makassar, Dalam Peta sutra dan peta Makassar tahun 1917, Peta tersebut tertuliskan Konings Plain (karebosi) juga bekas benteng /fort vredenburg dan huiz (istana) Raja Boni milik Raja Tallo Karaeng Pattinggalloang

Dalam Peta Makassar dulu tertulis Konings Plain artinya alun alun atau kata lain lapangan istana sedangkan tempat istananya berada pada depan Karebosi Jl. Jendral Sudirman udirman tepatnya pada bangunan SD Sudirman di pinggir Jalan.

Dan dahulu Karebosi memiiki arti dalam dialeg lontara makassar, Kare adalah Jabatan Hadat atau pemangku hadat, sedangkan Bosi artinya banyak, jadi Karebosi artinya pemangku hadat yg banyak.

Bahkan makam yang selama ini masyarakat yakini adalah makam tujua ternyata bukan makam melainkan tempat tiang bendera Kare yang diantara lain’nya, yaitu :

1.Kare Loe Ri Bira
2.Kare Loe Ri Moncong Loe
3.Kare Loe Ri Bentang (sudiang)
4.Kare Loe Giling Kanaya (biring kanaya)
5.Kare Loe Balang Baru.
6.Kare Loe Ri Barasa
7.Kare Loe Ri Manggasa

Ketujuh kare diatas, adalah pemangku hadat kerajaan Tallo,. Oleh karena itu disebut Karebosi dengan arti kata pemangku hadat yang banyak.

Pada jama’ nomor undian, masyarakat kota makassar banyak yang datang ke tempat tiang bendera Karebosi tersebut yang biasa digunakan sebagai tempat berdirinya tiang bendera, pada era jaman lotto, porkas, atau SDSB, kupon putih, banyak yang nyekar semedi, minta nomor togel, dan menyakini makam 7′ bahwa makan tersebut, sangat sakral dan dan dikramatkan, ” padahal bukan makam 7 bersaudara yang sering orang kunjungi yang terletak di daerah Galesong takalar,

Kami Pasukan Adat Nusantara Indoesia,, akan menjadi Garda terdepan serta mengajak seluruh elemen dari kalangan pemuda pemudi AKTIVIS ORMAS LSM agar tidak tutup mata, dan telingah untuk turun menyuarahkan dan mempertahankan sejarah tahta kerajaan." Ungkapnya
×
Berita Terbaru Update