Notification

×

Iklan

Iklan

PANI JEPARA BERKUNJUNG KE SITUS RATU SHIMA DI DESA KECAPI

Selasa, 13 Juni 2023 | 08.36 WIB Last Updated 2023-06-13T01:36:30Z


Jurnalis : Fatchur Rohman

Jepara, PANI News.- Penelusuran Jejak Ratu Shima Di Dukuh Krajan Desa Kecapi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah pada 12/6/2023.

PANI(pasukan adat Nusantara Indonesia) DPD 2 Jepara, melakukan penelusuran jejak leluhur Kususnya Ratu Shima atau juga yang terkenal dengan julukan Ratu Adil.

Dalam catatan sejarah Ratu Shima lahir tahun 611 Masehi, didaerah Musi Banyuasin Sumatera Selatan, Ratu Shima merupakan istri Raja Kartikeyasinga dan menjadi Raja Kalingga (648-674) Masehi.

Ketika suaminya meninggal, Ratu Shima naik tahta kerajaan Kalingga dengan Gelar Sri Maharani Mahissasuramardani, dan memerintah Kerajaan Kalingga pada tahun 674-695 Masehi.

Wilayah kerajaannya diduga berada diwilayah Jawa Tengah kabupaten Jepara diDukuh Krajan RT 34/06 Jln Gang Shima Desa Kecapi, menurut juru Kunci Mbah Madris yang ditemui oleh Tim PANI Jepara.

"Ratu Shima mempunyai 2 orang anak yang bernama Parwati dan Jay Shima. Ratu Shima memerintah kerajaan dengan adil dan bijaksana dengan julukan Ratu Adil dengan menerapkan hukum kerajaan adil bagi semua rakyat maupun anggota kerajaan termasuk keluarga Ratu Shima sendiri, sampai tersiar kabar bahwa tidak ada rakyat kerajaan dibawah kepemimpinan Ratu Shima yang berani mencuri". Ucapnya.

Dari wawancara Tim PANI, dengan juru kunci Makam Mbah Madris, Bahwa nama asli Ratu Shima adalah, Nurul Komariyah", dan masih menurut juru kunci, "Bahwa Ratu Shima sering mengajak untuk melakukan rukun Islam dan Rukun Iman saat itu, salah satunya puasa sunah Senin dan Kamis, serta menjalankan sariat agama Islam.

Bahwa kerajaan Ratu Shima berada di Dukuh Krajan", dan beliau merupakan sosok Ratu yang sangat sederhana, dan tidak suka dengan kemewahan". Jelasnya.

Sedangkan menurut Ketua PANI DPD II Kabupaten Jepara, Eko Hariyanto"Yang membuat miris dan trenyuh pada saat saya berziarah ke makam Ratu Adil/Ratu Shima, belum ada mushola dan lingkungan sekitar makam belum berpagar sehingga hewan bisa masuk, dan yang lebih miris lagi, depan makam yang berjarak tidak sampai ratusan meter, digunakanoleh ok UM tidak bertanggungjawab dipakai untuk tempat sampah, dan saya berharap dinas terkait untuk dapat memperhatikan tentang tempat bersejarah tersebut". Ungkapnya
×
Berita Terbaru Update