Blora, PANI News.- Liputan Langsung Sejarah Pembangunan Alun Alun Jipang yang berada di Desa Jipang Kecamatan Cepu Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah pada 8/12/2022.
Paninews.com mencoba menelusuri seperti apa keadaan yang ada di Desa Jipang yang baru baru ini sempat diberitakan bahwa pembangunan Alun Alun Jipang akan dihentikan, dan bagaimana awal cerita pembangunan Alun Alun Jipang.
Kepala Desa Jipang, Ngadi saat dikonfirmasi pada 7/12/2022, "Insya Allah Pembangunan Alun Alun Jipang tetap berlanjut, tentang rencana awal pembangunan Alun Alun Jipang, dulu inisiatif saya, yang saya sampaikan kepada ibu wakil Bupati Blora, pada saat ada kegiatan penanaman pohon di perbatasan Desa Jipang dan Desa Ngloram, saat itu hadir Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Bambang Kusriyanto, B. Sc dan Ketua DPRD Kabupaten Blora, Dasum, serta Anggota PDI Perjuangan yang ikut menanam pohon dari program Dinas Lingkungan Hidup.
Saya bilang ke ibu wakil, untuk menyampaikan kepada Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, bagaimana jika sekalian tidak hanya tanam pohon, tetapi sekaligus peletakan batu pertama pembangunan Alun Alun Jipang, dan saat itu menurut ibu wakil bupati bapak ketua DPRD Provinsi bersedia, seperti itulah cerita awal Pembangunan Alun Alun Jipang dari saya". Ucapnya.
Keesokan harinya, 8/12/2022, paninews.com mencoba mencari sumber lagi tentang Cerita Awal Pembangunan Alun Alun Jipang saat ini, Lamiran, yang merupakan Sekretaris Desa Jipang, mengatakan, "Betul, seperti yang dikatakan bapak kades, memang awalnya adalah program penanaman pohon, tetapi ketika pak kades mengatakan keinginannya kepada ibu wakil bupati, langsung dikabulkan". Jelasnya.
Ketika paninews.com menelusuri di Facebook tentang peletakan batu pertama pembangunan Alun Alun Jipang, langsung terlihat di akun Facebook bernama Tri Yuli Setyowati, yang diunggah pada 20/5/2021, menuliskan, " Bismillah, pagi ini di Areal Makam Gedong Aryo Penangsang Ds. Jipang Kec. Cepu Kab. Blora telah dilaksanakan kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Alun Alun Jipang Oleh Bupati Blora, Bpk @ariefrohman838 dan Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah (Bpk. Bambang Kusriyanto. B. Sc)". Tulisnya
Terkait cerita dari sumber yang dikatakan seperti itu, paninews.com mencoba menelusuri tentang Jipang melalui google, ternyata sangat istimewa, seperti yang dirilis oleh akun http //.jipangarya.blogspot.com pada 22/12/2022, ada kunjungan yang dilaksanakan oleh Para Raja Nusantara Ke Jipang saat itu, diantaranya : Raja Dayak Pangkalima Kumbang, Ratu Alam Uli Sigar Rusady, GKRM Agus M Jayadi Suryodiharjo, Raja Klungkung Bali Ida Dalem Smara Putra, Djoko Nugroho dan Sultan Banten Tubagus Ismetullah Al Abbas, menyaksikan penyambutan tari Srimpi oleh para penari dari ISI - Solo". Tulisnya.
Pada tahun 2016, ada seseorang yang mengaku Raja Jipang, dengan nama Barik Barliyan, mengadakan Gelar Budaya Keraton Djipang Cepu di Gedung Soos Sasuno Suko yang berada tepat seberang Kantor Kecamatan Cepu, terlihat ada tamu yang datang dari luar negeri lumayan banyak, dan menginap di hotel Grand Mega Tambakromo saat itu, menurut sumber yang tidak ingin disebut.
Selain itu, pada tahun 2019, untuk pertama kalinya, Grebeg Suro Djipang dilaksanakan, seperti yang dikatakan Ketua Pasukan Adat Nusantara Indonesia (PANI) DPD I Provinsi Jawa Tengah, Suryono kepada paninews.com, melalui pesan WhatsApp pada 8/12/2022, "Saya pada saat Grebeg Suro Djipang yang pertama kali dilakukan, juga ikut serta dalam Kirab Pusaka dan Kirab Gunungan raksasa, saya masih ingat kata kata Camat Cepu saat itu, yang dijabat oleh pak Luluk, dan pada saat acara sambutan mengatakan, "Bila kali ini Acara Kirab Sukses, kedepan, Insya Allah Alun Alun Jipang juga bisa dibangun", katanya saat sambutan.
Setelah ganti tahun, kemudian ada rotasi pimpinan di Kecamatan Cepu, dimana penggantinya pak Bambang S, juga pernah mengatakan akan ikut memperjuangkan untuk pembangunan Alun Alun Jipang, namun tidak berapa lama pak Bambang sudah pindah ke Kecamatan Blora.
Jika beliau beliau memperjuangkan untuk pembangunan Alun Alun Jipang, PANI JATENG juga ikut serta memperjuangkan hal serupa, di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, kira kira tahun 2020.
Arahan dinas tersebut, adalah mengajukan aspirasi ke DPRD Provinsi, sesuai arahan, PANI JATENG pun mengajukan proposal kirab untuk Grebeg Suro Jipang tahun 2021 langsung ke Gubernur Jawa Tengah melalui DPRD Provinsi Jawa Tengah, tetapi karena saat itu masih pandemi, ketika PANI JATENG Klarifikasi proposal tersebut, setelah pandemi reda, disuruh mengajukan lagi.
Ternyata ada kabar di tahun 2022, ada aspirasi dari DPRD Propinsi untuk pembangunan Alun Alun Jipang, dan sampai saat ini sudah terlaksana pembangunannya.
Mudah mudahan apabila saat ini Alun Alun Jipang mendapat Aspirasi, Untuk Grebeg Suro Jipang 2023 juga bisa mendapat Aspirasi atau Bantuan Biaya lagi dari Pemerintah, baik Kabupaten/Provinsi/Pusat, karena memang ada tradisi yang sudah sejak ratusan tahun yang lalu hingga kini masih ada.
Menurut saya ini sangat berpotensi menjadi tempat wisata, diantaranya religi, seni, budaya dan kearifan lokal daerah yang lain, dan belum terekspos.
Seperti cerita Kades Jipang beberapa waktu lalu, bahwa di Kabupaten Blora ada 2 nama yang sudah ada sejak jaman Majapahit, hingga saat ini tidak berubah, yaitu Jipang dan Balun, dan itu tercatat di prasasti, dari yang saya dengar di Jipang dan Balun dulu pernah ada Pelabuhan dan Tambang Tradisional, jika di Balun tepatnya saat ini yaitu di Dukuh Balun Saudagaran, bila di Jipang tempatnya penyebrangan yang jalannya saat ini bisa lurus depan Balai Desa menuju Sungai Bengawan Solo', seperti itu cerita Kades Jipang saat saya singgah dirumahnya beberapa hari yang lalu.
Ada dua pengalaman yang membuat saya tidak bisa melupakan hal tersebut, pertama ketika berkunjung ke Puri Agung Klungkung, kebetulan saat itu saya ada tugas menulis tentang sejarah Klungkung, teman lama saya bilang, kalau di Bali, jika kita bertamu ke Puri, atau tempat Raja, bilanglah dari Jipang, nanti beda sambutannya, dan ternyata benar, yang dikatakan teman saya, saat bertemu Raja Klungkung saat itu, kira kira tahun 2016, saya bilang dari Jipang, langsung seperti keluarga sendiri perasaan saya saat itu.
Yang kedua, waktu di Jakarta, tempatnya di Taman Ismail Marzuki atau TIM, ada pagelaran Wayang Orang, dengan lakon Arya Penangsang, saya cukup bilang dari tempatnya Arya Penangsang asalnya, tidak beli tiket atau gratis, padahal tiket saat itu lumayan mahal sekelas seperti saya.
Sampai pada tanggal 5 April 2022, Ketua PANI DPD I Provinsi Aceh Ziarah ke makam Poutjut Meurah Intan, saya ajak singgah di Jipang langsung menanyakan jauh tidak dari sini, tidak Tuanku, jawab saya, karena saat itu sudah malam, dan akan melanjutkan perjalanan ke Demak, karena sebelum ke makam leluhurnya, Raja Aceh terlebih dulu singgah ke Rumah Ketua PANI DPD I Provinsi Jawa Tengah dan Situs Mbah Ndoro Balun.
Keesokan harinya, Kamis, ternyata Kunjungan Raja Aceh ke Bupati Blora dan Dandim Blora sampai jam 16.00, sehingga sampai Jipang jam 17.00, akhirnya menginap di rumah Kepala Desa Jipang, sekaligus memberikan Medali sebagai tanda kekeluargaan saat itu.
Keesokan harinya, Jum'at, Raja Aceh Ziarah ke Makam Gedong Ageng Jipang, yang saat itu sedang ada pembukaan dimulainya renovasi penataan makam, sekaligus Raja Aceh yang memimpin doa, setelah ziarah selesai, Raja Aceh langsung menuju Masjid untuk sholat Jum'at, yang pada saat itu Putra Mahkota Raja Aceh sebagai Imamnya.
Setelah selesai sholat Jum'at, ada jamaah yang berbisik mengatakan, Tadi suara imamnya ko seperti suara imam yang saya dengar di Makkah ya.
Mudah mudahan tidak hanya Alun Alun Jipang saja yang dibangun, apalagi saat ini Bandara Ngloram sudah siap, jalan menuju Desa Jipang juga sudah bagus, tinggal bagaimana Dinas yang membidangi hal tersebut untuk terus memajukan potensi wisata yang sangat istimewa ini". Pungkasnya.