Notification

×

Iklan

Iklan

SEJARAH POHON KEREBET TERBESAR DI DESA GIYANTI

Minggu, 27 Maret 2022 | 02.20 WIB Last Updated 2022-03-27T23:43:36Z

Laporan Redaksi

Blora, PANI News.- Mendengar Cerita Sejarah Pohon Kepoh dan Pohon Kerebet terbesar yang ada di Desa Giyanti Kecamatan Sambong Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Indonesia pada 25/3/2022.

Saat itu, 18/3/2022, Koordinator Liputan PANI News Kecamatan Sambong berkunjung je Kantor Desa Giyanti dan bertemu langsung dengan Kepala Desa yang bernama Wahono, dan langsung menyampaikan pemberitahuan tentang program liputan paninews.com mengenai kearifan lokal daerah ditempatnya, yang langsung dijawab, "Jum'at depan saja ya". Ucap Kepala Desa yang saat terpilih pada PILKADES baru berusia 28 tahun.

Sesuai dengan janji Kepala Desa tersebut, Jum'at tanggal 25/3/2022 tim paninews.com langsung menuju ke Desa Giyanti, dan saat di lokasi, Dua Pohon Besar terlihat sangat rindang, Mbah T, nama sosok pria yang sudah berusia 65 tahun saat itu berada di bawah pohon tersebut mengatakan, "Ini pohon ketika masih kecil ya sudah seperti ini, menurut cerita orang tua dulu, disini ada makam seorang pendekar saat itu, dan ada acara bancaan atau manganan setahun sekali pada Jum"at Kliwon setelah panen, kalau dulu, potong kambingnya secara patungan, sesuai perkembangan moderen, saat ini ditanggung kepala desa, kenapa tradisi ini tetap dilakukan, ya sesuai cerita orang tua, kalau tidak dilakukan takut terjadi apa apa". Ungkapnya.

Sedangkan menurut PR, warga yang rumahnya tidak jauh dari Balai Desa mengatakan, "Dulu Njati merupakan nama kerajaan, lokasinya ya sekitar dua pohon tersebut, selain itu juga, ketika perjalanan Eyang Jati Kusumo menuju Janjang, sempat singgah di Njati, dan menambatkan kudanya, dengan mengikat talinya di pohon kerebet, yang bentuk tambatan talinya masih terlihat di pohon tersebut, dan masih ada sampai sekarang, namun posisinya sudah diatas.

Bila di Njati adalah wilayah kerajaan, tentu ada pimpinannya, yaitu Pangeran Warsokusumo, tapi ada nama lain selain nama tersebut, yang makamnya ada di sekitar sini." Jelasnya.

Sebelum tim paninews.com ke Desa Giyanti, sempat bertemu salah satu kerabat Sedulur Mbah Ndoro, M, yang mengatakan ada salah satu saudara dari Mbah Ndoro Balun/Pangeran Anom/Penjaringan/Kyai Mbalun yang makamnya berada di Desa Giyanti.

Dimana pada hari sebelum tanggal 24/3/2022, tim paninews.com liputan di Situs Mbah Ndoro Balun Kelurahan Balun Kecamatan Cepu Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Indonesia, saat bertemu Juru Kuncinya, Mbah Yon, "Mbah Ndoro Balun, dari data yang ada mempunyai saudara yang makamnya di Desa Giyanti, namun untuk lebih jelasnya, coba tanya ke Mbah M," Ungkapnya.

Dari keterangan yang ada, di Situs Mbah Ndoro Balun, "Sultan Hadiwijaya mempunyai 6 orang anak, 1. Pangeran Benowo, 2. Pangeran Jati Kusumo, 3. Pangeran Jati Suworo, 4, Pangeran Warso Kusumo, 5. Pangeran Warih Kusumo/Mbah Mari/Mbah Komari, 6. Pangeran Anom/Penjaringan/Noto Kusumo/Mbah Ndoro/Kyai Mbalun.

Tentang kebenaran cerita diatas, masih dalam proses penelusuran.
×
Berita Terbaru Update